Cara Penyaluran Ide Melalui Komunikasi
Cara Penyaluran Ide Melalui Komunikasi
Pada umumnya komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti
tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Dalam menyalurkan ide atau
solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang
diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil
ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi
tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi :
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi :
- Ide (gagasan) oleh
sender.
- Perumusan yaitu
dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
- Penyaluran (transmitting) yaitu
penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.
- Tindakan yaitu
tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
- Pengertian yaitu
kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
- Penerimaan yaitu
ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
Dalam membina
kerjasama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina
koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan
tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama, pada organisasi
itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang tepat dan se-efektif
mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar dilaksanakan
dengan tepat juga.
Hambatan-hambatan komunikasi dalam organisasi:
Ø Hambatan
Teknis
Keterbatasan fasilitas
dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi semakin berkurang dengan adanya
temuan baru dibidang kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi. Sehingga
saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi. Menurut
Chruden dan Sherman, dalam bukunya Personnel
Management , 1976, jenis hambatan teknis dalam komunikasi :
a. Tidak adanya rencana
dan prosedur kerja yang jelas
b. Kurangnya informasi
atau penjelasan.
c. Kurangnya keterampilan
membaca.
d. Pemilihan media
(saluran) yang kurang tepat.
Ø Hambatan
Semantik
Gangguan semantik
menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif.
Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian
(komunikan dan komunikator), tapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak
adanya hubungan antara simbol dan dengan apa yang di simbolkannya dapat
mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang
dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari misi komunikasi yang seperti ini,
seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan
karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya
terhadap kata-kata yang dipakai.
Ø Hambatan
Manusiawi
Terjadi karena adanya
faktor emosi dan prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan,
kemampuan atau ketidakmampuan panca indera manusia,dll.
Menurut
Chruden dan Sherman:
a. Hambatan yang
berasal dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur, perbedaan
presepsi,perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan mendengarkan,
penyaringan dan pencairan informasi.
b. Hambatan yang ditimbulkan
oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana iklim kerja dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas komunikasi organisasi.
Klasifikasi komunikasi dalam organisasi
Dalam komunikasi
organisasi terdapat beberapa macam klasifikasi komunikasi dan diantaranya
adalan sebagai berikut:
I. Dari
segi sifatnya :
a. Komunikasi
lisan : komunikasi
yang langsung berbicara.
b. Komunikasi
tertulis : komunikasi yang
melalui tulisan.
c. Komunikasi
verbal : komunikasi
yang dibicarakan / diungkapkan.
d. Komunikasi
nonverbal : komunikasi yang tersirat.
II. Dari
segi arahnya :
a. Komunikasi
ke atas : komunikasi
dari bawahan ke atasan.
b. Komunikasi
ke bawah : komunikasi dari atasan ke
bawahan.
c. Komunikasi
horizontal : komunikasi ke sesama manusia yang
derajatnya / tingkatnya sama.
d. Komunikasi
satu arah : Komunikasi tanpa ada
timbal balik.
e. Komunikasi
dua arah : komunikasi dengan adanya
timbal bakik / saling berkomunikasi.
III. Dari
segi lawannya :
a. Komunikasi
satu lawan satu :
berbicara dengan lawan
bicara yang sama.
b. Komunikasi
satu lawan banyak(kelompok) :
berbicara antara satu
orang dengan satu kelompok.
c. Komunikasi
lawan kelompok :
berbicara antara satu
kelompok dengan kelompok yang lain.
IV. Dari
segi keresmiannya :
a. Komunikasi
formal : komunikasi
yang langsung resmi.
b. Komunikasi
informal : komunikasi yang tidak
resmi.
Komentar
Posting Komentar