TAS NYA KETUKER



TAS NYA KETUKER

Pagi yang sangat cerah waktunya berkemas mamasukkan barang ke dalam ransel karena hari ini aku akan pergi ke luar kota untuk beberapa waktu, setelah siap semua langsung berangkat menuju stasiun dimana kereta ku akan kutumpangi menuju luar kota akan berangkat, jarum yang panjang menunjukkan ke angka 12 dan jarum pendek berada di angka 10 langsung berangkat menuju stasiun.
setibanya di stasiun masih saya lirik kanan dan lirik kiri masih banyak orang yang berlalu lalang sampai toko masih menjajakan jualannya kepada setiap para penumpang kereta yang akan berangkat. 

Setelah melihat kedaan sekeliling stasiun aku melihat lelaki di seberang peron aku di peron 3 dan dia berada di peron 5, aku perhatikan di kaya orang kebingungan, dalam hati berbicara “aku rasa orang ini daerah yang merantau ke kota deh” hati pun mulai bertanya Tanya hingga sampai kepikiran untuk bertanya saja kepada lelaki itu, tapi apalah daya aku malu untuk bertanya karena belum kenal nanti jika saya bertanya malah minta anterin jalan jalan keliling kota pikir jahat ku begitu hehe

Saya perhatikan gerak geriknya ga ada yang mencurigakan masih sama seperti orang – orang yang berada di stasiun, hingga dia mampir ke mini market untuk membeli kebutuhan dia,

Aku coba kepoiin dia ah dalam hati lagi akhirnya modal nekat aku ikutin lelaki itu sampai masuk ke mini market sebenernya dia itu siapa ko tampak asing bagi saya, dia mengambil jajanan saya juga mengambil jajanan sampai akhirnya bayar dikasir pun berbarang aku dan dia.

Aku melihat tampang lelaki ini sangat menyeramkan memakai kaca mata hitam dan bertato pula akhirnya aku langsung buru buru membayar ke kasirnya..

Sampai akhirnya keluar mini market dengan terburu buru dalam benak hati ku semoga dia ga mengikuti ku,

Tiba – tiba !!!

“ Hey tunggu !! sahut lelaki itu dari mini market.
Aku pun panik langsung lari saja menuju peron tempat kereta ku berada.

“Hey tunggu !! “ sambal teriak lelaki itu yang kedua kalinya.
Dan aku merasa panik terus berjalan kea rah peron
Dan bener perasaan ku dia mengejar ku dan di mulailah percakapan antara aku dan lelaki itu.

“Hey kamu saya panggil – panggil ko tidak menjawab sih “

“ i..i..iya maaf saya buru buru “ gemeteran tiada tahan seperti gempa bumi..
Lelaki itu pun langsung mengutarakan pembicaraan yang sedang di bicarakan.
Kata lelaki itu ..

“ ini loh mas maaf banget yaa “
Dalam hati saya “loh kenapa dia minta maaf yaa, apa mungkin yang sudah kuduga dia ingin minta anterin jalan jalan ke kota Jakarta” ahh sudahlah hanya pikiran ku saja.
Akhirnya lelaki itu bersahut

“maaf yaa mas itu..itu ransel yang mas bawa milik saya ini ransel milik mas tertukar ketika di mini market itu” kata lelaki itu.
Kemudia saya cek kebelakang

“ Astagfitullah mas maaf mas saya gatau tadi saya buru buru karna kereta saya sudah mau jalan” sahut saya”

“iyaa mas gapapa”
Akhirnya dengan rasa malu dan rasa tidak enak sudah berpikiran yang engga engga terhadap lelaki itu saya minta maaf dan menukar tasnya.

“ Alhamdulillah mas terima kasih yaa untung saya belum naik kereta” sahut saya…
Dan lelaki itu menjawab dengan sopan dan ramahnya

“yoo ndak apa apa mas lain kali hati hati yaa mas” sambal tersenyum
Dan akhirnya saya manuju ke peron kereta saya karena tidak lama lagi kereta tujuan saya akan berangkat.
Kalau saja lelaki itu tidak mngejarku mungkin barang barang yang saya bawa akan hilang semua, mana itu banyak barang pentingnya

“Alhamdulillah” sahut saya.


Ternyata masih ada orang baik seperti dia, mungkin kalo dia ada kepikiran jahat ga mungkin dia sampai mengejar saya untuk menukar tas ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logika dan Rumus Matematika Latex

L1 Hukum Kirchoff

Seorang Dokter dan Pasien Rumah Sakit Jiwa